Gambar : usatoday |
Ketika sedang menjelajahi sosmed, saya menemukan sebuah gambar yang menarik berasal dari usatoday.
Terjemahan bebasnya kurang lebih :
"Kepada seluruh CEO di Amerika, ijinkan saya mengulang kembali :
Jika anda menginginkan seseorang yang akan menyelesaikan pekerjaan, pekerjakanlah seorang veteran"
Wow, langsung ingatan saya flashback ketika aktif di organisasi, kepanitiaan, maupun event organizer. Apa yang dikatakan Obama diatas memang banyak benarnya. Kita anggap para veteran ini adalah orang-orang yang sudah senior dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
Kita bisa belajar banyak hal dari para veteran / senior :
- Dari veteran atau senior yang sukses tentu kita bisa menyerap berbagai informasi, pengalaman dan hal-hal lain yang menyebabkan kesuksesannya di masa lalu.
- Dari veteran atau senior yang mengalami kegagalan / tidak berhasil pun tetap kita bisa mencari tahu berbagai informasi, pengalaman dan hal-hal lain yang menyebabkan kegagalannya di masa lalu. Sehingga kita bisa meminimalisir kemungkinan melakukan berbagai kesalahan yang pernah dilakukan
1. Junior, biasanya
Keunggulannya : Semangat tinggi, berani, berenergi
Kelemahannya : minim informasi, kadang malu bertanya, cenderung kurang sabar
2. Senior, biasanya
Keunggulannya : memiliki pengalaman, keahlian, ketepatan, kesabaran, ketenangan
Kelemahannya : kadang tidak semua pengetahuan/pengalamannya tersampaikan kepada junior, kecepatan mungkin tidak secepat junior
Saran saya bagi junior : bertanyalah kepada senior, bahkan jika mereka bersedia dilibatkan saja lagi para seniornya. Pelajari berbagai hal baik yang menyebabkan kesuksesan maupun kegagalan. Dalam beberapa kasus yang saya amati, seorang senior digantikan oleh junior bukan karena ketidakahliannya melainkan karena adanya aturan organisasi atau kebijakan regenerasi padahal sang senior benar-benar ahli.
Saran bagi senior : golongan ini memiliki sesuatu yang sangat berharga yaitu pengalaman & pemahaman. Untuk mendapatkan pengalaman atau bahkan pemahaman kadang harus membayarnya dengan waktu, tenaga, biaya, pikiran, perasaan dll. Dokumentasikan hal-hal tersebut agar mudah dipelajari sehingga para junior bisa melakukan lebih banyak hal dari seniornya dengan seminim mungkin mengulangi kesalahan yang pernah terjadi.